pub-7594223835742334 Sebuah blog diwaktu luang: April 2009

Thursday, April 23, 2009

Tungkaran Desa eceng gondok

Observasi lingkungan lahan basah di desa Tungkaran kecamatan Martapura kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Desa Tungkaran tersebut terletak di koordinat S = 3º23’55,7” dan E = 114º49’32,5”. Desa ini dapat ditempuh selama ± 25 menit dari Banjarbaru. Lahan basah yang terletak di desa Tungkaran terdapat di sepanjang jalan lalu lintas desa tersebut.

Saat saya menemukan titik koordinat tersebut, yang terbentang di lahan itu adalah tanaman eceng gondok. Akan tetapi, di sana juga terdapat beberapa tanaman lainnya, yaitu jambu biji, putri malu, purun tikus dan kangkung. Selain itu, juga terdapat ikan, seperti ikan sepat siam. Tetapi tidak menutup kemungkinan di sana juga terdapat ikan betok, ikan sepat rawa, ikan gabus, katak, ular air, dan belalang daun.

Lahan eceng gondok yang begitu luas sepertinya tidak menjadi masalah bagi warga sekitar. Malah, ada beberapa orang yang memanfaatkan lahan eceng gondok tersebut sebagai tempat untuk memancing, karena rawa tersebut ternyata juga merupakan habitat beberapa jenis ikan.

Memang eceng gondok merupakan tanaman dominan yang ada di sana. Sekilas, saya tidak melihat tanaman lain yang tumbuh di sana selain eceng gondok. Namun, saat saya melihat lebih jelas, ternyata ada tanaman lain yang tumbuh di tempat itu. Antara lain tanaman jambu biji, kangkung, teratai dan tanaman purun tikus.



Eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang tumbuh di daerah tersebut memiliki manfaat bagi manusia, diantaranya eceng gondok dapat digunakan obat untuk obat bengkak-bengkak karena di dalam eceng gondok terdapat. Semua komponen tanaman eceng gondok bisa dimanfaatkan.. Oleh karena itu, tanaman ini hanya cocok hidup di air yang kotor dibandingkan air bersih. Kedua, daunnya bisa dipakai sebagai bahan makan ternak. Ketiga, seratnya bisa dipakai bahan kerajinan tangan dan sudah banyak diekspor ke luar negeri. Keempat, batangnya bisa dipakai penyangga rangkaian bunga. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, ternyata dibeberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, dan di Manado dikenal dengan nama Tumpe.

Beberapa dampak negative dari tanaman eceng gondok. Antara lain dapat mempercepat penguapan air dan dapat mengganggu transportasi bagi masyarakat yang masih banyak bergantung pada transportasi air. Selain itu, tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.