pub-7594223835742334 Sebuah blog diwaktu luang: 01/12/13

Saturday, January 12, 2013

Di Masa Depan, "Upgrade" PC Makin Sulit ?



Selama tiga puluh tahun terakhir, prosesor pada PC desktop menggunakan kemasan socket berupa chip terpisah yang dipasangkan pada motherboard. Dengan cara ini, prosesor PC bisa diperbarui (upgrade) asalkan memiliki jenis socket yang sama dan didukung oleh motherboard yang bersangkutan.


Pada platform Intel, mulai prosesor Core i generasi pertama digunakan socket tipe LGA (land grid array) dengan jumlah pin dari 775 buah hingga 2011 buah pada prosesor high-end terbaru.

Namun, sebuah bocoran roadmap yang dipublikasikan oleh situs Jepang PCWatch mengungkapkan bahwa di masa depan ada kemungkinan prosesor PC tak akan lagi datang dalam kemasan socket, melainkan disolder langsung ke motherboard.

2-640x470

Kemasan ini menggunakan mekanisme kontak Ball Grid Array (BGA) di mana kaki-kaki chip disambungkan langsung pada papan PCB, mirip dengan chip GPU pada kartu grafis PC dan chip pada modul RAM.

Dengan begini, ukuran form factor PC bisa diperkecil. Harga yang harus dibayar adalah tidak adanya opsi upgrade CPU karena chip yang bersangkutan tertanam permanen di motherboard.

Melalui upgrade, seorang pengguna bisa membangun sistem secara bertahap dengan membeli prosesor murah terlebih dahulu, misalnya Core i3-3220 (3,3 GHz), baru kemudian beralih ke prosesor yang lebih kencang seperti Core i7-3770K (3,5 GHz, quad core) jika ada dana.

Hal tersebut tidak mungkin dilakukan apabila komputer masa depan beralih menggunakan kemasan BGA.

Seperti diketahui, penjualan PC desktop belakangan mengalami penurunan sementara perangkat mobile terus tumbuh. Intel selaku produsen prosesor PC terbesar pun mengambil langkah-langkah antisipasi dan bergerak ke arah embedded platform yang antara lain mensyaratkan penggunaan daya rendah.

Apabila nantinya menjadi kenyataan, seperti tampak dalam gambar roadmap, kemasan BGA terlihat sejalan dengan visi Intel untuk mendorong arsitektur x86 miliknya menuju konsumsi daya yang lebih hemat.

Di kubu yang berseberangan dengan Intel, belum ada tanda-tanda bahwa AMD akan mengambil langkah serupa, itupun kalau gambar roadmap Intel ini memang mewakili kenyataan yang sebenarnya.(kompas.com)

Hanya Bayar US$100, anda bisa Kirim Pesan ke Mark Zuckerberg


Kirim pesan ke Mark Zuckerberg bayar US$100

Ingin berkirim pesan ke artis atau selebritis idola langsung di Facebook? Maka anda harus rela merogoh kocek dalam-dalam. Pasalnya, Facebook akan menerapkan bayaran bagi mereka yang ingin berkirim pesan pada orang yang tidak termasuk dalam jaringan pertemanan.


Salah satu contohnya adalah mengirim pesan ke Mark Zuckerberg, pendiri Facebook. Biasanya, jika seseorang di luar jaringan pertemanannya ingin mengiriminya pesan, maka akan masuk ke "mailbox" yang lain, yang belum tentu akan dibalas atau sekedar dibaca.

Namun Desember tahun lalu, Facebook mengatakan akan mulai menerapkan berkirim pesan berbayar. Jadi jika ada siapapun yang ingin menghubungi Zuckerberg, maka akan langsung masuk ke inbox pribadinya.

Namun untuk menikmati layanan ini, para pemilik akun akan dikenakan biaya. Awalnya, Facebook belum akan mengumumkan berapa jumlah bayaran tersebut.
Situs Mashable akhirnya mencari tahu dan menemukan bahwa untuk menyurati Zuckerberg, Facebook mematok harga US$100 atau sekitar Rp972 ribu.

Harga yang sama juga berlaku untuk bersurat ke COO Facebook Sheryl Sandburg, CFO David Ebersman, dan beberapa petinggi laman media sosial ini. "Kami tengah menguji harga tertinggi untuk melihat kerja sistem pemfilteran spam," kata perwakilan Facebook dilansir CNNMoney.

Surat berbayar ini akan menjadi salah satu sumber pemasukan Facebook ke depannya. Sebelumnya, kebanyakan penghasilan Facebook berasal dari iklan. Nanti, pemasukan Facebook akan diambil langsung dari satu miliar anggotanya yang ingin menyapa selebritis.(viva.co.id)