pub-7594223835742334 Sebuah blog diwaktu luang: 08/26/12

Sunday, August 26, 2012

Internet Download Manager 6.12 Final build 10 Full Patch [Deevro]


 

pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi Update IDM 6.12 Final build 10,
yang membpunya kelebihan sebagai berikut:



What's new in version 6.12 Final build 10?

(Released: Aug 23, 2012)

Added support for Firefox 16
Added a feature to set file creation date as provided by the server (IDM Options->Save To)
Fixed an erroneous interception of attendant content of web pages in Chrome
Added the possibility to translate text for IDM installer and IDM uninstaller
Redeveloped file integrity verification during resume.
Improved resume capability after power outages.
Redeveloped IDM integration into IE.
Optimized IE integration module and improved its speed performance.
Added support of IDM download panel to Google Frame installed into IE.
Improved integration into IE based browsers like AOL, MSN, etc..
Added support for SeaMonkey 2.10.
Added support for new version of Adobe Flash Player
Improved support of several web players.
Made a workaround for bugs in a new Outpost firewall.
Fixed bugs


Patch:


Nilai sebutir nasi

Dikisahkan di sebuah kerajaan kecil, sang raja mempunyai seorang anak yang sangat dimanjakan. Di hadapan raja dan permaisuri, sikap si pangeran kecil ini baik dan menyenangkan. Tetapi di belakang mereka, sikapnya berubah total menjadi anak yang kurang ajar. Merasa sebagai putera mahkota kerajaan, dia tumbuh menjadi anak yang tidak tahu sopan santun dan tidak mau menghargai orang lain.

Walau dibenci dan dijauhi, tetapi pangeran kecil ini masih punya satu-satunya sahabat seusia yang setia kepadanya, yaitu anak laki-laki dari pengasuhnya. Suatu hari, pangeran kecil meminta si bocah untuk "menemaninya makan" siang di ruang makan istana. Dalam artian, si bocah diminta menunggu dan melihat si pangeran makan dari pojok ruangan.

Sesaat sebelum makan, pangeran kecil terlihat seperti menundukkan kepala seolah sedang berdoa. Sejenak kemudian, sang pangeran mulai melahap segala hidangan yang tersaji di meja makan. Semua jenis makanan dicicipinya. Beberapa kali, ia hanya mencuil dan menggigit makananannya, lalu memuntahkan dan membuang sisanya di meja. Meja makan jadi berantakan dan sisa-sisa makanan berserakan di mana-mana. Sang pangeran seperti sedang mengolok-olok sahabatnya yang hanya berdiri memandanginya. Tapi bukannnya merasa terhina, si bocah kecil itu malah tersenyum-senyum sedari tadi. Pangeran kecil pun jadi tersinggung!

"Hai... apa yang kamu tertawakan? Dari tadi kamu tertawa-tawa melihat aku makan. Bahkan saat aku berdoa dan mengucap syukur, kamu juga tertawa."

Kata si bocah kecil dengan berani, "Pangeran tadi berdoa dan mengucap syukur. Tapi cara makan dan memperlakukan makanan, kok tidak sesuai? Jadi, buat apa berdoa dan bersyukur sebelum makan?"

"Ah... sok tahu kamu! Makananku berlimpah ruah. Aku boleh melakukan apa saja terhadap makanan itu," jawab pangeran kecil. "Ayo sekarang ikut aku ke gudang, aku akan tunjukkan berlimpahnya bahan makanan yang aku punya."

Maka, kedua sahabat itu pun segera pergi ke gudang bahan makanan kerajaan. Sesampai di gudang bahan makanan, ternyata ada seorang pegawai istana yang sedang menerima pajak beras dari beberapa petani. Maka, si pangeran berpura-pura menjadi raja yang bijak.

"Hai...rakyatku.. terima kasih ya. Bagaimana panen padi kalian?"
"Panen kali ini buruk sekali, Pangeran," jawab seorang petani, ketakutan. "Sawah ladang dihancurkan hama. Kami tidak tahu anak istri kami besok makan apa. Kami, hanya bertahan hidup dengan sedikit makanan. Jadi, mohon ampuni kami yang hanya mampu mempersembahkan sekantong beras ini. Tetapi beras yang kami persembahkan ini adalah beras terbaik yang kami miliki."

Mendengar jawaban itu, pangeran kecil tersentak dan baru tersadar. Ternyata rakyatnya sangat menderita dan terancam kelaparan, sementara dirinya malah menyia-nyiakan dan membuang-buang makanan yang begitu berharga itu. Si pangeran kecil kemudian lari meninggalkan tempat itu karena merasa malu pada diri sendiri. Dan sejak itu, perlahan-lahan tingkahnya berubah menjadi lebih sopan dan mau menghargai orang lain. Setiap kali hendak makan, ia mengingatkan dirinya sendiri, "Jangan sisakan sebutir nasi di piringmu!"


---

Sejak kecil, kita telah dididik untuk selalu berdoa dan mengucap syukur atas semua berkat yang diberikan Tuhan. Namun perlu diingat kembali, mengucap syukur bukan sekadar berdoa, bukan pula hanya sekadar melaksanakan formalitas. Tetapi lebih dari itu, rasa syukur kita harus disertai dengan sikap menghargai dan menghormati orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum butiran nasi yang kita makan sehari-hari memuaskan dan mengenyangkan perut kita, misalnya, pikirkan betapa banyak kerja dan kegiatan yang mendahuluinya. Bila kita mampu menghargai arti sebutir nasi serta orang-orang yang menghasilkannya, maka dasar pengertian dan kebijaksanaan itu akan melahirkan sikap mental positif dalam kehidupan kita.

Intinya, doa dan syukur harus didasarkan pada perbuatan nyata dan pengertian yang benar mengenai apa yang kita lakukan. Jika setiap doa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita disertai dengan pengertian kebijakan untuk menghargai segala usaha dan jerih payah orang lain, serta tidak menyia-nyiakan berkat yang sedang kita nikmati, niscaya, mereka kelak akan tumbuh menjadi orang-orang yang luhur budi pekertinya.

Jika Bayi Aborsi Bisa Bicara

Ini pesan sepesial dari seorang Ibu yang menyesal..
... Mudah- mudahan ini bermanfaat...

Halo Ma..! Panjang ku hanya 2cm saja,
tapi aku tu sudah ada orang seluruh di badan.
Setiap kali aku mendengar suara Mama,
aku pasti goyangkan kaki dan tangan ku.
Gemeees dech...!
Aku sayang Mama..
Bunyi detak jantung Mama itu dalah music terindah yang temani hari-hari ku... />

Bulan ke dua:
Ma..! Sekarang aku lagi belajar isep jari-jari imut ku...
asyik dech Ma... Oiya Ma... Disini hangat lho Ma..
Entar kalau aku sudah keluar,
aku mau bermain sama Mama.
Aku janji akan buat Mama bahagia..

Bulan ke tiga:
Ma..! Aku belum tau apa jenis kelamin ku..?
Tapi apa pun aku, aku harap Mama dan Papa senang ya..?!
Ma..! janji gak boleh nangis ya..?! Taugak Ma..? Kalau Mama nangis, aku juga ikut nangis.. huk huk huk..

Mesti Mama belum bisa dengar suara ku,
aku sedih banget dech..!
Percaya lah Ma,
Tuhan pasti memberi yang terbaik bagi kehidupan Mama..
Apa pun itu...

Bulan ke Empat:
Mama..! Rambut ku mulai tumbuh lho Ma..
Ini jadi mainan baru ku... haha ha...
Oh ya Ma.. Aku sekarang sudah bisa menengokan kepalaku,
putar kiri, putar kanan.. tralala...!
Aku juga bisa gerakin tangan dan kaki ku lho Ma..

Bulan ke lima:
Ma...! Hari ini Mama ke dokter ya..??
Tadi dokter itu bilang apa Ma..??
Apa itu ABORSI..??? Ma.. Aku gak akan di apa-apain kan Ma..?? Ma.. aku kok tiba-tiba takut...

Bulan ke enam:
Ma..! hari ini Mama ke dokter itu lagi ya Ma..?
Ma.. Aku sayang Mama... \
Ma.. tolong kasih tau dokter itu, aku sehat-sehat saja lho Ma..!
Ma.. Dokter itu sudah mulai masukan benda-benda tajam..
Ma.. benda tajam ini mulai memotong-motong rambut ku..
Mama... tooloong aku... toooolloonngg aku Mama...
Aku benar-benar sayang Mama,
aku mau berbakti sama Mama.
Aku janji, aku akan bahagia kan hidup Mama..
Ma.. apa Mama gak sayang sama aku..??
Ma..! benda- benda tajam ini mulai memotong-motong kaki ku.. huk huk huk.... Saakkiiitt...! Saaakkkkiiiitt. .. Ma...

Ma.. Aku salah apa sich sama Mama..??
Ma.. meski aku hidup tanpa kaki, tapi aku masih mempunyai
kedua tangan yang bisa membelai Mama dan memeluk Mama yang aku sayangi.. Ma.. tolong kasih tau dokter itu suruh menghentikan benda-benda tajam biadab ini Ma..
Ma.. Toooollllloooon nnggg... Ma... Sekarang benda tajam ini mulai memotong-motong kedua tangan ku.. Ma... huk huk huk... Saaakkkiiiiittt ... Saaaakkkkiiiiit tttt.... Ma.....!!
Aku salah apa sich sama Mama..??

Ma... mesti aku hidup tanpa tangan dan kaki, tapi aku masih punya kedua mata, telinga, hidung, mulut, dan anggota badan ku yang lain nya... Aku masih ada kesempatan untuk melihat wajah Mama yang sangat aku sayangi.. Aku masih bisa bilang ke Mama, bahwa aku Cinta Mama...! Ma..Saaaaaakkkk iiiiiiiiitttttt tt..... Saaaaaaaaakkkkk kkiiiiiiiiiittt ...Maa...!!
Sekarang benda tajan ini mulai memotong leher ku Ma....!! Ma...Tooooooooo oollllllllllllo ooooooonnnngggg g.......! Saaaaaaakkkkkki iiiittttt...... Maa....!!!

Bulan ke tujuh:
Ma...! Disini aku baik-baik saja...!
Aku sudah bersama Allah di Syurga..
Allah Sudah mengembalikan semua orang tubuh ku yang dipotong dengan sadis oleh benda-bendatajam itu...
Allah memegang tangan ku...
Allah menggendongku dan memeluk ku dengan lembut nya..
Allah telah membisikan ketelinga ku tentang apa itu ABORSI..?? Ma.. Kenapa Mama gak mau main sama aku..??
Apa salah anak mu ini..??
Kenapa Mama tega berbuat kejam terhadap darah daging Mama sendiri..??
bukan kah Mama percaya bahwa Tuhan punya rencana terbaik dan terindah buat hidup Mama..??
Kenapa Mama menolak HADIAH dari Tuhan..??
Bukan kah Mama tau bahwa hidup ini hanya lah perjalanan...?? Bukan kah hidup ini hanya sementara..??

Ma..! Masih banyak pertanyaan, KENAPA.. KENAPA dan KENAPA... yang ingin aku tanyakan soal tindakan Mama terhadap ku...??

** PESANKU BUAT MAMA **
Ma.. BERTAUBAT-LAH.. !
Beri tau semua teman Mama ..
STOP ABORSI..!!
Beri tau semua teman Mama...
Betapa sakit nya aku di potong- potong didalam kandungan Mama, seperti seonggok daging yang tak berguna..

Beri tau semua temanMama..
Aku berhak hidup didunia Ma..!

Beri tau semua teman Mama...
ABORSI itu bikin Murka Allah...!!!

Semoga Mama mengerti dengan apa yang anak mu maksud..

"Yaa Allah...!
Ampuni lah dosa Mama ku..!
Sebab Mama tidak tau apa yang telah Mama perbuat..
sebab Mama tidak tau betapa sakitnya aku
di potong-potong kala itu..
AMIN....!

Mengapa harus menunggu 1 tahun

Dahulu ada orang yang malas tidak mau bekerja dan untuk mencukupi penghidupannya, berbuat sebagai pencuri, dan paling mudah baginya ialah mencuri ayam disekitar rumahnya. Orang ini sudah beken didaerahnya, karena waktu mudanya tidak mau sekolah dan sering dijalanan dengan anak-anak sebayanya yang bersifat sama.

Pada satu hari waktu dia mencuri ayam kepunyaan seorang guru sekolah, dan waktu mau dibawa pulang, ketahuan oleh sang guru yang kenal padanya. Guru itu mengatakan padanya:”Ambillah ayam ini, bawalah pulang. Tetapi untuk selanjutnya pikirlah baik-baik tentang pekerjaanmu ini. Menurut saya mencuri barang kepunyaan orang itu tidak etis, banyak urusannya. Bagaimana apabila ayammu dicuri oleh orang lain, apa perasahanmu? Disampingnya itu kau memberi contoh jelek pada anak-anakmu. Kerjakanlah tanahmu untuk penghidupan keluargamu. Bukankah ini baik buat kesehatan jiwamu dan keluargamu.”

Pencuri itu menjawab: ”Betul perkataan bapak, saya akan berangsur-angsur mengurangi kerjaan yang jelek ini. Dan aku berharep dalam satu tahun aku akan menghentikan sama sekali pekerjaan mencuri.”

Semua orang akan mengatakan: kalau dia tahu kelakuannya salah, merugikan masyarakat, mengapa harus menunggu sampai setahun? 
 
 

Cinta laki-laki biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya. Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik! Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh? Nania terkesima. Kenapa? Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik. Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau! Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia. Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses! Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli. Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen. Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak! Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan? Rafli juga pintar! Tidak sepintarmu, Nania. Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu. Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu. Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang. Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah. Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia! Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan- alasan menjadi tidak penting. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. Dokter? Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar. Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang. Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra.. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan.

Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik, "Nania, bangun, Cinta?" Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.

Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam! Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama. Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.

Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Pedagang dan nelayan

Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri dan agak terpencil letaknya. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Lalu, dia melihat di dekat dinding karang, seseorang sedang duduk menunggui stik pancing. Dia pun menghampiri sambil menyapa,
"Selamat siang.. Sedang memancing, Pak?"

Sambil menoleh si nelayan menjawab, "Benar, Tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami."


"Lho, kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini. Kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?" Si pedagang dalam hatinya mulai menilai si nelayan sebagai orang malas.


"Apa gunanya buat saya?" tanya si nelayan keheranan.


"Ambil satu-dua ekor ikan untuk disantap keluarga bapak. Sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing yang lebih baik sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi," katanya menjelaskan, dengan nada menggurui.


"Ah, apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.


"Begini, Pak. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya."


Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya.


Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau."


"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.


"Bapak bisa melakukan hal yang sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing."


"Lho, bukankan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?" kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.


Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.


***

Pepatah mengatakan, "Jangan mengukur baju dengan badan orang lain." Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya. Dia pun merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana dan monoton. Berusaha dan berjuang mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah hal yang wajar.

Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.


Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini!

Celine dion - My heart will go on lyrics

Everynight in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on

Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on

Once more, you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're one

Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on

Once more, you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

There is some love
That will not go away

You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart
And my heart will go on and on

Celine dion - to love you no more lyrics

Take me back in the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more

Don't go you know you will break my heart
She won't love you like I will
I'm the one who'll stay
When she walks away
And you know I'll be standing here still

I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

See me as if you never knew
Hold me so you can't let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know

I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we'll find a way

Believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know

I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

Celine dion - All by my self lyrics

When I was young
I never needed anyone
And making love was just for fun
Those days are gone
Livin' alone
I think of all the friends I've known
When I dial the telephone
Nobody's home

All by myself
Don't wanna be
All by myself
Anymore

Hard to be sure
Sometimes I feel so insecure
And loves so distant and obscure
Remains the cure

All by myself
Don't wanna be
All by myself
Anymore
All by myself
Don't wanna live
All by myself
Anymore

When I was young
I never needed anyone
Making love was just for fun
Those days are gone

All by myself
Don't wanna be
All by myself
Anymore
All by myself
Don't wanna live
Oh
Don't wanna live
By myself, by myself
Anymore
By myself
Anymore
Oh
All by myself
Don't wanna live
I never, never, never
Needed anyone

Frente - bizarre love triangle lyrics

Every time I think of you

I get a shot right through

Into a bolt of blue

It's no problem of mine

But it's a problem I find

Living the life that I can't leave behind

There's no sense in telling me

The wisdom of a fool won't set you free

But that's the way that it goes

And it's what nobody knows

And every day my confusion grows

Every time I see you falling

I get down on my knees and pray

I'm waiting for the final moment

You say the words that I can't say


I feel fine and I feel good

I feel like I never should

Whenever I get this way

I just don't know what to say

Why can't we be ourselves like we were yesterday

I'm not sure what this could mean

I don't think you're what you seem

I do admit to myself

That if I hurt someone else

Then I'll never see just what we're meant to be

Every time I see you falling

I get down on my knees and pray

I'm waiting for the final moment

You'll say the words that I can't say

Every time I see you falling

I'll get down on my knees and pray

I'm waiting for the final moment

You'll say the words that I can't say

Justin bieber - Never say never lyrics

Never say never (never never never)
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up

You see I never thought that I could walk through fire
I never thought that I could take a burn
I never had the strength to take it higher
Until I reached the point of no return

And there's just no turnin back
When your heart's under attack
Gonna give everything I have
It's my destiny

I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never (ne-never say never x3)

I never thought that I could feel this power
I never thought that I could feel this free
I'm strong enough to climb the highest tower
And I'm fast enough to run across the sea

Cuz there's just no turnin back
When your heart's under attack
Gonna give everything I have
Cuz this is my destiny

I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never

Here we go
Guess who
J Smith and JB
uh huh
I got you lil' bro
I can handle him
Hold up, I, I can handle him
Now he's bigger than me, taller than me
And he's older than me, and stronger than me
And his arms are little bit longer than me
But it ain't on a JB song with me
I be tryna chill
They be tryna side with the thrill
No pun intended was raised by the power of will
Like Luke with the force if push comes to shove
Like Kobe with the fourth, ice water with blood (Let's go!)
I gotta be the best
And yes we're the flyest
Like David and Goliath
I conquered the giant
So now I got the world in my hand
I was born from two stars
So the moon's where I land

Yeah
I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never

Never say never

I will never say never (never say never)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never (ne-never say never, never say it x3)
And never say never (ne-never say never x3)
And never say never

4 Tipe Sahabat yang Baik


1. Tipe pengkritik
Teman dengan tipe jenis ini akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan. Tanpa diminta pun, ia akan selalu mengkritik kita bila melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Tipe ini sangat baik untuk mengingatkan kita pada jalan yang benar, meskipun terkadang menyakitkan mendengar kritiknya yang agak pedas.


2. Tipe pendukung

Kamu yang memiliki teman seperti ini sangat beruntung, karena teman tipe ini akan selalu mendukung apa yang Kamu lakukan dan ikut bahagia dengan kesuksesan Kamu. Kamu akan selalu merasa semangat dan termotivasi bila berada dekat-dekat dengannya.


3. Tipe penggembira

Mungkin tipe seperti ini yang lebih banyak disukai. Teman dengan tipe penggembira akan selalu membuat Kamu ceria kembali di saat sedih dan berduka. rasanya tidak lengkap jika berkumpul tapi tidak ada teman Kamu yang satu ini. Di saat Kamu frustasi dan depresi, teman tipe inilah yang lebih banyak membuat Kamu tertawa.


4. Tipe pembimbing

Kamu akan merasa lebih bahagia ketika memiliki teman tipe ini. Berada di sekitarnya akan membuat Kamu merasa tenang dan damai. Ia pun akan selalu memberi masukan dan nasihat yang berguna dikala Kamu membutuhkannya. Rasanya hidup Kamu menjadi terarah karena ada teman yang memberi masukan penting untuk hidup Kamu.

Jika Kamu belum memiliki teman-teman seperti di atas, sebaiknya mulailah mencari karena dialah seorang shabat yang saling berbagi karena sahabat yang seimbang akan membuat hidup Kamu lebih seimbang. Kamu pun bisa terhindar dari penyakit stres dengan saling berbagi dengan mereka.

I like it like that - Hot chelle rae

Let’s get it on, yeah, y’all can come along
Everybody drinks on me, buy out the bar
Just to feel like I’m a star, now I’m thanking the academy
Missed my ride home, lost my iPhone
I wouldn’t have it any other way
If you’re with me let me hear you say

I like it like that!
Hey windows down, chillin’ with the radio on
I like it like that!
Damn, the sun’s so hot, make the girls take it all off
I like it like that!
Yeah, one more time, I can never get enough, oh everybody
Sing it right back, I like it like that!
(I like it like that, I like it like that)

Till the break of the dawn, yeah, party on my lawn
Whistle as the girls walk by if the cops roll up (so what?)
Pour the cops a cup cause everybody’s here tonight
Call a taxi, pack the back seat
I wouldn’t have it any other way
If you’re with me let me hear you say

I like it like that!
Hey windows down, chillin’ with the radio on
I like it like that!
Damn, the sun’s so hot, make the girls take it all off
I like it like that!
Yeah, one more time, I can never get enough, oh everybody
Sing it right back, I like it like that!

Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, sing it like that, I like it like that!

Courtesy of lyricshall.com
Oh my homie got the booze
I like it like that cause the girls playin’ beer pong in the back
We havin’ fun partying til the break of dawn
Go grab a cup I dunno what people waitin’ on
And I’m gonna want a girl that I know I can take home
In the zone, where I think I had lost my phone
You can tell by looking in, the party’s plain crack
And don’t worry ‘bout it girls cause I like it like

I’m max faded at my grandma’s house
Don’t leave your clothes over there, that’s grandma’s couch
I be filmin’ her friends too, yeah I’m back on that
Double D chicks huggin’, I got racks on racks like…
I don’t want the luxuries of a superstar
I’m just tryin’ to chill with Miley at the hookah bar
You like cartoons? I’ll make your heart bounce
With the seat back playin’ in the car

I like it like that!
Hey windows down, chillin’ with the radio on
I like it like that!
Damn, sun’s so hot, make the girls take it all off
I like it like that!
Yeah, one more time, I can never get enough, oh everybody
Sing it right back, I like it like that!
[x2]

Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo, like that
Ayo ayo ayo ayo
Everybody, sing it right back, I like it like that!

Avril lavigne - Hot lyrics

Aah, ah ah
You're so good to me baby, baby

I wanna lock you up in my closet when no one's around
I wanna push your hand in my pocket because you're allowed
I wanna drive you into the corner and kiss you without a sound
I wanna stay this way forever I'll say it loud

Now you're in, you can't get out

[Chorus]
You make me so hot
Make me wanna drop
It's so ridiculous
I can barely stop
I can hardly breathe
You make me wanna scream
You're so fabulous
You're so good to me baby, baby
You're so good to me baby, baby

I can make you feel all better, just take it in
And I can show you all the places you've never been
And I can make you say everything that you've never said
And I will let you do anything again and again

Now you're in, you can't get out

[Chorus]

Kiss me gently
Always I know
Hold me, love me
Don't ever go
Ooh, yeah yeah

[Chorus X2]

You're so good

Avril lavigne - girlfriend lyrics

[Chorus]
Hey! Hey! You! You!
I don’t like your girlfriend!
No way! No way!
I think you need a new one
Hey! Hey! You! You!
I could be your girlfriend

Hey! Hey! You! You!
I know that you like me
No way! No way!
No it’s not a secret
Hey! Hey! You! You!
I want to be your girlfriend

[Verse 1]
You’re so fine
I want you mine
You’re so delicious
I think about ya all the time
You’re so addictive
Don’t you know what I could do to make you feel alright?
Don’t pretend I think you know I’m damn precious
And Hell Yeah
I’m the motherfucking princess
I can tell you like me too and you know I’m right

[Bridge]
She’s like so whatever
You could do so much better
I think we should get together now
And that’s what everyone’s talking about!

[Chorus]
Hey! Hey! You! You!
I don’t like your girlfriend!
No way! No way!
I think you need a new one
Hey! Hey! You! You!
I could be your girlfriend

Hey! Hey! You! You!
I know that you like me
No way! No way!
No it’s not a secret
Hey! Hey! You! You!
I want to be your girlfriend

[Verse 2]
I can see the way, I see the way you look at me
And even when you look away I know you think of me
I know you talk about me all the time again and again
So come over here, tell me what I want to hear
Better yet make your girlfriend disappear
I don’t want to hear you say her name ever again
(And again and again and again!)

[Bridge]
She’s like so whatever
You could do so much better
I think we should get together now
And that’s what everyone’s talking about!

[Chorus]
Hey! Hey! You! You!
I don’t like your girlfriend!
No way! No way!
I think you need a new one
Hey! Hey! You! You!
I could be your girlfriend

Hey! Hey! You! You!
I know that you like me
No way! No way!
No it’s not a secret
Hey! Hey! You! You!
I want to be your girlfriend

In a second you’ll be wrapped around my finger
Cause I can, cause I can do it better
There’s no other
So when's it gonna sink in?
She’s so stupid
What the hell were you thinking?!
[repeat]

Avril lavigne - I will be lyrics

There's nothing I could say to you
Nothing I could ever do to make you see
What you mean to me

All the pain, the tears I cried
Still you never said goodbye and now I know
How far you'd go

Bridge:
I know I let you down
But it's not like that now
This time I'll never let you go

Chorus:
I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life, I'll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

Verse 2:
I thought that I had everything
I didn't know what life could bring
But now I see, honestly

You're the one thing I got right
The only one I let inside
Now I can breathe, cause you're here with me

Bridge:
And if I let you down
I'll turn it all around
Cause I would never let you go

Chorus:
I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life, I'll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

Ending bridge:
Cause without you I cant sleep
I'm not gonna ever, ever let you leave
You're all I've got, you're all I want
Yeah

And without you I don't know what I'd do
I can never, ever live a day without you
Here with me, do you see,
You're all I need

Chorus:
And I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life (my life), I'll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

Chorus:
I will be (I'll be), all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

And all my life, you know I'll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

hello - Evanesence lyrics

Playground school bell rings, again.
Rain clouds come to play, again.
Has no one told you she's not breathing?
Hello
I'm your mind
Giving you someone to talk to
Hello

If I smile and don't believe
Soon I know I'll wake from this dream
Don't try to fix me
I'm not broken
Hello
I'm the lie
Living for you so you can hide
Don't cry

Suddenly I know I'm not sleeping
Hello
I'm still here
All that's left of yesterday

good time - Owl city lyrics

Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh
It's always a good time

Woke up on the right side of the bed
What's up with this Prince song inside my head?
Hands up if you're down to get down tonight
'Cause it's always a good time

Slept in all my clothes like I didn't care
Hopped into a cab, take me anywhere
I'm in if you're down to get down tonight
'Cause it's always a good time

Good morning and good night
I wake up at twilight
It's gonna be alright
We don't even have to try
It's always a good time

Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
We don't even have to try, it's always a good time.

Freaked out, dropped my phone in the pool again
Checked out of my room, hit the ATM
Let's hang out if you're down to get down tonight
'Cause it's always a good time

Good morning and good night
I wake up at twilight
It's gonna be alright we don't even have to try
It's always a good time.

Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
We don't even have to try, it's always a good time.

Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
We don't even have to try, it's always a good time.

Doesn't matter when
It's always a good time then
Doesn't matter where
It's always a good time there

Doesn't matter when,
It's always a good time then

It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
We don't even have to try, it's always a good time

Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
It's always a good time
Woah-oh-oh-oh Woah-oh-oh-oh
We don't even have to try, it's always a good time.